1. Riau
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat

Kegiatan penilaian SBA dilakukan pada area yang terdampak oleh kegiatan perusahaan. Penilaian dilakukan melalui kunjungan lapangan untuk menilai dan memeriksa kerusakan serta dampak negatif di masa lalu. Dampak tersebut berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang tidak dapat diterima dan telah menyebabkan kerugian. Adapun rincian kegiatan penilaian SBA yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan verifikasi data yang dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder. 
2. Mengidentifikasi area terdampak dan di dalam area terdampak, keberadaan dampak negatif terhadap individu atau masyarakat yang terkait dengan kegiatan yang tidak dapat diterima. 
3. Merencanakan kunjungan lapangan. 
4. Melakukan kunjungan lapangan untuk pengumpulan data/informasi dan triangulasi. 
5. Berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan yang terkena dampak dan pemegang hak yang terkena dampak. 
6. Memperkuat dan/atau menyempurnakan permasalahan sosial yang terjadi selama dimulainya kegiatan yang tidak dapat diterima dari tanggal 1 Desember 1994 hingga 31 Desember 2020. 
7. Melakukan analisis lebih lanjut mengenai identifikasi permasalahan, pemangku kepentingan dan pemegang hak yang terkena dampak, dan area yang relevan serta mendokumentasikan analisis kerugian dengan jelas.  
8. Menyelesaikan permasalahan sosial dan prioritas kerugian sosial dengan justifikasinya masing-masing, berdasarkan konsultasi dengan para pemangku kepentingan yang terkena dampak sebelum penyelesaian SBA. 

1. Pendidikan minimal S1 bidang sosial, lingkungan, kehutanan, atau bidang lainnya yang relevan. 
2. Pengalaman minimal 5 tahun dalam studi sosial atau sertifikasi FSC atau kegiatan serupa yang relevan. 
3. Memiliki pengalaman mendalam tentang prinsip dan kriteria FSC. 
4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang sederhana dan mudah dimengerti masyarakat. 
5. Memiliki kemampuan mengorganisir kegiatan, tim, dan masyarakat. 
6. Diutamakan yang berdomisili di Riau dan sekitarnya atau bersedia tinggal di lokasi penilaian sampai dengan kegiatan selesai. 
7. Memiliki kemampuan menulis laporan dengan baik dan benar. 

1. Pendidikan minimal D3 bidang sosiologi, lingkungan, antropologi, kehutanan, atau bidang lainnya yang relevan. 
2. Pengalaman minimal 2 tahun dalam kegiatan studi sosial atau kegiatan serupa yang relevan. 
3. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang sederhana dan mudah dimengerti masyarakat. 
4. Memiliki pengalaman dalam kegiatan wawancara dan FGD di masyarakat lokal. 
5. Memiliki kemampuan mengorganisir pertemuan dengan masyarakat. 
6. Diutamakan yang berdomisili di Riau dan sekitarnya atau bersedia tinggal di lokasi penilaian sampai dengan kegiatan selesai. 
7. Memiliki kemampuan menulis laporan dengan baik dan benar. 

1. Pendidikan minimal D3 bidang geografi, perencanaan wilayah, lingkungan, kehutanan, atau bidang lainnya yang relevan. 
2. Menguasai perangkat lunak GIS (QGIS/ArcGIS). 
3. Memiliki kemampuan untuk mengoperasikan GPS. 
4. Diutamakan yang berdomisili di Riau dan sekitarnya atau bersedia tinggal di lokasi penilaian sampai dengan kegiatan selesai. 
5. Memiliki pengalaman dalam kegiatan pemetaan sosial atau partisipatif akan menjadi nilai tambah. 

Tim konsultan wajib melaporkan kemajuan kegiatan kepada Daemeter secara berkala dan menyampaikan laporan akhir untuk direview dan disetujui oleh Daemeter. Semua laporan akan disusun dalam Bahasa Indonesia dan mencakup seluruh dokumentasi kegiatan, berita acara, notulensi, daftar hadir, data mentah, transkrip wawancara/FGD, peta, serta lampiran lainnya yang relevan. 

Tim konsultan harus menjamin kerahasiaan data dan etika dalam mengumpulkan informasi. Konsultan diharapkan memiliki kemampuan dan pengalaman dalam bekerja dengan masyarakat lokal dan mampu menggunakan pendekatan yang sensitif terhadap budaya dan adat setempat. Tim konsultan juga wajib mengikuti protokol keselamatan dan perlindungan terhadap narasumber selama proses kerja di lapangan. Selain itu, tim konsultan juga wajib menghormati hak masyarakat dan menerapkan prinsip FPIC dalam pelaksanaan kegiatan.